Apakah Komik Bikin Bodoh?

Banyak orang bilang, baca komik itu tidak perlu. Bahkan, tak jarang ada orang yang mengatakan, membaca komik itu tidak ada gunanya. Orang-orang juga banyak yang mengatakan, tak ada hal penting yang dapat kita ambil kalau membaca komik, cuma buang –buang waktu saja. Sebenarnya tidak juga..

Komik dikatakan tidak perlu pada sisi mananya?. Gambarnya yang corat-coret tidak jelas?, ceritanya yang membingungkan dan membebani pikiran?, atau terlalu banyak adegan yang mustahil sampai yang nggak perlu digambar?. Sesungguhnya, tidak semua komik seperti itu. Komik juga mampu melepaskan kita dari “bĂȘte” dan stress karena beban pikiran yang lain. Selain itu, banyak tema komik yang bisa kita pilih, seperti: Olahraga, percintaan, bahkan yang bergener fiksi pun tak sedikit. Manga, atau komik Jepang-lah yang paling digemari remaja maupun anak-anak di Indonesia. Penerapan belajar ala komik sebagai media peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Komik merupakan media pembelajaran yang sangat pontesial. Aspek visiual merupakan salah satu yang ditawarkan oleh komik. Berbeda dengan televisi yang lebih memaksa mata dan telinga, komik mendorong kita untuk mengoptimalkan mata untuk mencermati panel-panel dan teks yang disertakan. Kebanyakan orang merupakan pembelajar visual yang mengasosiasikan kepingan informasi dengan imaji tertentu (Ascott 2006). Jadi, komik dapat dipakai untuk menolong dalam pembelajaran pada hampir seluruh topic. Poster alphabet yang dilengkapi dengan gambar-gambar. Itu merupakan salah satu contoh pemanfaatan gambar untuk memperkenalkan suatu konsep tertentu.

Efek adiktif yang timbul bisa berupa keinginan untuk segera menikmati seri sambungan (umumnya karena penasaran) atau sekedar membaca lebih banyak komik lainnya. Hal ini akan berdampak positif pada komik pembelajaran. Khususnya bagi komik pendidikan yang bersambung. Sejumlah komik menghadirkan nilai-nilai moral yang penting dikenal oleh siapa saja. Sebut saja nilai persahabatan, kerja keras, kebersamaan, kegigihan dan semangat pantang meyerah. Perhatikanlah komik-komik Jepang banyak mengangkat nilai-nilai tersebut. Komik olahraga umumnya mengajarkan nilai kerja keras, kegigihan, dan semangat pantang menyerah. Pesan umum yang disampaikan biasanya “semakin gigih kamu berusaha, semakin dekat pula dirimu pada keberhasilan”.

Komik sering menjadi bacaan pinggiran yang terpinggirkan sehingga banyak orang tua dan guru meng “haramkan” membaca dan membawa komik ke sekolah. Anggapan yang sering muncul komik adalah cerita anak yang sangat sederhana, miskin seni, dan bahasa. Komik menjadi bacaan terlarang di sekolah. Sehingga jasa komik sebagai awal anak untuk membaca buku kecil tiap anak hampir selalu diawali dengan komik.

Namun bagi penentangnya, komik dianggap sebagai buku haram yang tidak berharga. Bagi mereka, komik hanya menjadi penghancur imajinasi. Pemaparan di atas pada dasarnya bertujuan untuk mengingatkan setiap kubu, bahwa komik bukan barang haram bagi semua generasi. Juga mengingatkan agar para penikmat komik pun bersikap bijaksana dalam menikmati komik. Sama seperti radio dan televisi, komik juga berdampak besar dalam membentuk manusia. Di balik pertentangan tersebut, rasanya komik tidak akan pernah mati.

Meski masih ada alternative selain komik untuk menyampaikan nilai-nilai positif, cepat atau lambat daya tariknya akan menjangkau generasi muda. Oleh karena itu, para orang tua perlu mengenal dunia komik agar dapat memberikan penjelasan dan pertimbangan seperlunya ketika anak mulai menikmati komik. Terlebih lagi dalam urusan pengajaran nilai moral dan spiritual, peran orang tua harus melebihi apa yang ditawarkan komik. Pendekatan visualisasi dengan komik biasanya digunakan untuk menarik minat baca kaum muda dan mempermudah pembaca dalam memahami materi yang akan disampaikan. Dari situ budaya baca masyarakat tumbuh, dan di Jepang kita akan dengan mudah menemukan pembaca-pembaca buku dari berbagai usia di setiap lorong-lorong densha (kereta listrik), bus ataupun kursi tunggu di eki (stasiun densha).

Komik merupakan media, media penyampaian ide, gagasan dan bahkan kebebasan berpikir. Isi pesan dari komik itu lah yang menjadi kunci. Bentuk komik yang berupa gambar dan tulisan dapat memudahkan  siswa dalam memahami konsep-konsep dasar fisika. Saat ini, para orang tua juga menganggap komik sebagai bacaan yang tabu untuk anak-anaknya. Dengan artikel ini diharapkan para orang tua tidak lagi menganggap komik sebagai bacaan terpinggirkan yang tak ada manfaatnya. Bahwa tidak semua komik itu hanya bacaan anak-anak, sekarang ini mulai bermunculan komik pendidikan.

Komik dapat menjadi media pembelajaran yang sangat efektif. Sebagai contoh untuk menjelaskan konsep-konsep yang sangat abstrak dan memerlukan objek yang konkrit pada beberapa mata pelajaran. Jadi mari kita melihat, bahwa media bukanlah pesan. Sedangkan isi pesan dapat disesuaikan dengan kapasitas kemampuan tiap indivindu untuk menerimanya. Memang control terhadap isi pesan itu perlu dilakukan tapi bukan dengan melarang dan menjadikan komik sebagai buku terlarang. Komik seperti yang kita lihat sekarang ini mulai memasuki sejarah Indonesia mulai tahun 1930-an.

Jadi, tidak salah juga kita menyukai komik. Namun, orang tua juga harus membatasi anaknya agar tidak terlalu menggila komik, sehingga melupakan pelajaran yang sesunggunya. Sekarang, mulailah membaca komik untuk menjadikannya cermin agar kita mawas diri. Apa pendapat Anda tentang komik? Apakah Komik Bikin Bodo?.

Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

11 comments:

  1. Buat saya, komik adalah cerita bergambar yang menyenangkan. Saya suka meniru cara menggores dan membentuk gambar yang kurang saya pahami. Selain itu, buat saya komik adalah buku kecil diwaktu senggang waktu semua hal terasa menjenuhkan.

    ReplyDelete
  2. Tergantung komik yang dibaca to mas
    kalau yang dibaca komik silat kartunyang nggak bersifat mengajar gimana nggak buat bodo....

    ReplyDelete
  3. tanya sama yg suka baca komik mas :D

    ReplyDelete
  4. Komik merupakan salah satu hasil seni pengembangan bentuk kreatifitas, dan tidak benar bila komik membaut orang menjadi bodoh. Sedangkan bodoh itu biasanya timbul dari prilaku orang yang malas, bahakn daya rangsang otak dapat di pacu kecerdasannya melalui konsep komik bergambar. Contohnya buku-buku anak kecil yang melatih mengenal huruf atau gambar dengan mewarnai. he,, he, he,,, :-d :-d :-d


    Salam,

    ReplyDelete
  5. cerita yang berekspresi,,,,
    saya ska bca komik

    ReplyDelete
  6. Saya rasa semua hal itu tidak membuat bodoh kok! Tergantung kita dalam memilih

    ReplyDelete
  7. kalau ada yang bilang komik membodokan, itu salah besar! kalau salah besar, benarnya apa donk.

    ReplyDelete
  8. hoho,aku ketinggalan baca komik nih :p

    ReplyDelete
  9. Komik jadikan hidup kita dan idea kita kreatif..

    ReplyDelete
  10. Idenya sangat kreatif deh :d

    ReplyDelete

Peraturan Berkomentar di Blog ini:
1. No live link!! dan Dilarang nyepam disini..!!
2. Jangan menggunakan shortlink